clock indo

Selasa, 27 September 2011

Dari Leluhur


Untuk pembukaaan kedua ada dua hadits yang menarik menyangkut cewek. Maap dulu nih, bukannya sok alim atau ngajarin, kebetulan ada kebaca dan kayaknya asyik aja gitu.
Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah,"Ya Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita di dunia ataukah bidadari bermata jeli?"
Beliau menjawab "Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari seperti kelebihan apa yang yang nampak dari apa yang tidak terlihat."
Aku bertanya, " Mengapa wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari?"
Beliau menjawab, "Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada ALLAH azza wa jalla. ALLAH meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannnya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, kami hidup abadi dan tiada mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilkinya."
( HR. Ath Thabrani dari Ummu Salamah)
Terus ada satu lagi peninggalan bijaksana dari para pendahulu kita yang hasil cacatan dari perkataan manusia Teragung yang pernah lahir di bumi. ,
"Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita kareana mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk ialah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksakan diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu wasiatkanlah kepada para wanita."
( HR Al Bukhari dari Abu Hurairah )
Yang berikutnya dari penyair besar kelahiran lebanon, Kahlil Gibran, yang intinya mengatakan kalu jaman dahulu wanita menjadi ibu di rumahnya, sedangkan saat ini wanita menjadi nyonya di istana.
***

Saatnya Katakan



Sekarang kita memulai perjanan kita ya. Manusia Indonesia seperti kita ketahui bersama adalah orang-orang yang apabila menghadapi peraturan akan mengeluarkan kalimat sakti "Peraturan dibuat untuk dilanggar" dan bila dinasehati dengan baik-baik akan mengeluarkan berbagai logika-logika pembenaran terhadap kelakuannya, walaupun dia tahu itu salah. Pokoknya gak mau disalahakn.
Disini kita kan menjabarkan hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak kita jadikan bahan buat nasehatin cewek. Daripada ntar kita nasehatin malah bikin kita makan hati, kan jadi minum teh *tit*...hampir aja ada iklan terselubung, mending disponsorin. Bisa jadi nyiksa perasaan deh pokoknya. Lagipula kasian juga dengan cewek yang katanya perasaannya halus. Ibaratnya yang kita akan katakan ini bagai pedang membelah keju! Hancur luluh lantaklah hati cewek yang mendengarnya. Dan yang pastinya, kita bakalan dianggap sok tahu, sok suci, dan sok-sok sebagainya, yang kita gak bakalan duga bisa keluar dari mulutnya perkataan itu, dan yang pastinya dia bakalan emosi karena kita dianggap merasa paling benar.

Alami gituloh


Alami... Alami.. sekali lagi Alami loo..................

 
Jangan katakan,Alami... Alami.. sekali lagi Alami loo
  Diet yang paling alami dan gak nyiksa plus bikin sakit adalah puasa. Pernah dengar berita ada orang yang sakit maag atau meninggal karena berpuasa? Yang ada orang jadi punya penyakit takut gemuk, yang selalu beruasaha memuntahkan kembali makanannya ketika abis makan, disebabkan diet yang berlebihan. Nama keren penyakitnya,     Anorexia.       Penyakit ini sering dialami para model dunia saat ini. Penyakit yang membuat tubuih para model cuman setebal papan cucian! Mirip dengan para bocah malang di Somalia. Yang ironisnya terjadi di saat para model ini bertumpuk dengan makanan. Berbanding terbalik dengan bocah-bocah Somalia yang memang jadi kurus karena tidak ada makanan yang bergizi untuk dimakannya.
    Hal ini banyak terjadi di negara barat sana. Padahal pada abad pertengahan, khususnya di Perancis, yang katanya kiblat mode dunia, cewek yang mempunyai badan yang gemuklah yang dalam pandangan mereka baik. Dianggap seksi dan subur.
    Diet yang pernah dan mungkin akan selalu muncul dengan model baru yang kita sering dengar di lingkungan kita, butuh biaya yang tidak sedikit. Mulai yang diajarin sama pembimbing dietnya, sampai yang instant dengan beli obat. Dimana keduanya hanya menjadikan tubuh sebagai bahan eksperimen yang tersiksa. Gimanapun kamu membenci tubuhmu, dia akan tetap menjadi teman seumur hidupmu. Tanpa berdamai dengan tubuhnya sendiri, para cewek akan selalu mengikuti kemauan kita akan terhadap fantasi tubuhya! Sadar nggak sadar! Haha...
 oleh ;penulis ...

Kenapa Harus Nyadarin Cewek


SEKEDAR SINDIRAN........       
*cek this
       Sekedar pembuka, baca aja (gak mungkin didengerinkan), kata-kata yang berlompatan keluar dari otak cowok yang dianggap "normal" karena dirinya berhasil berpacaran.
Woi jangan nyadarin cewek, biarin mereka tetap dalam pemikirannya yang dianggapnya biasa. Biar kita-kita para cowok tetap bisa nikmatin mereka atas nama cinta. Agar malam minggu kita tetap dapat "jatah" buat ngeksplore wilayahnya. Ntar kalo mereka sadar, kita jadi susah donk dapetin ‘hak’ kita sebagai ‘pacarnya’.
        Merekakan udah susah payah kita bikin biar percaya kita bener-bener mencintainya, sulitkan nutupin nafsu dibalut cinta?! Hehe… Kita udah banyak ngeluarin dana buat traktir mereka jalan-jalan, nonton film-film baru, dan makan-makan, supaya mereka merasa nyaman. Investor mana yang mau rugi?! Seminim-minimnya balik modallah. Emang sih banyak penjaja ‘cinta’, tapikan, sekali bayar buat sekali pake’ aja. Mana beresiko lagi. Takut-takut ntar malah kena penyakit AIDS, sipilis, dan nama-nama keren lainnya yang efeknya ga semanis namanya.
        Nah, kan kalo sama pacar bisa nanya-nanya dulu, sudah pernah apa belum ml, udah sejauh apa hubungan fisik dia dengan mantan-mantannya, buat antisipasi man. Kalau udah pernah di kissing dan grepe-grepean dikit, minta lebih, ya paling gak jatahnya sama lah. Bilang aja kita masih fresh! Kalau udah agak lamaan dikit, baru ajuin proposal ml. Syukur-syukur sudah kadung cinta, mulus jalannya proposal.
         Cewekkan gak sulit-sulit bangetlah buat tahu udah apa belum pernah ml (make love, alias hubungan badan) dianya. Tapi cowokkan selalu clean, hehe...gak ada jejaknya gitu. Yang penting tampilan selalu fresh walaupun jatah dari mantan-mantan asoi geboi man! Hahaha...
         Jangan sadarkan cewek dan ngasi pengertian mereka. Tahu kalo cewek bisa dianalogikan seperti secarik kertas, yang sekali diremukkan gak bakalan bisa mulus lagi. Bagimanapun caranya, bakalan ketahuan.
         Ngapain repot-repot kasi pengertian sekali pecah, gelas kaca ga’ akan bisa dibentuk sempurna lagi. Mesti nampak bekas retakannya. Begitu juga dengan cewek yang sudah pernah ml, sama aja dengan gelas yang udah pecah.
Jangan beri tahu para cewek akan hal ini. Kecuali, kamu bener-bener mau mereka sadar dan sayang sama mereka
       Buat kamu-kamu yang menganggap pacaran itu normal, jadikan aja pacaran itu tahap cari-cari dan milih-milih cewek. Ibaratnya ketika kita memilih sepatu. Untuk tahu pas gaknya sepatu di kaki kita, kitakan perlu banyak nyobain sepatu. Tapi yang pasti kalo udah pasti beli, kita mintanya yang masih dibungkus rapi didalam kotak. Ibaratnya nyobain sepatu, untuk itu kita bisa "explore" cewek, pacar kita. Buat yang pasti jadi pengakhir masa jomblo kita, baru cari yang masih "kotakan". Lebih asyik yang freshkan.
Mungkin mereka gak pernah dengar, seorang pacar bisanya hanya menjadi pacar yang baik, menjadi suami yang baik gak pasti.
      Udah gak bisa nahan? Mau ml tapi gak berani ke penjaja cinta? Atau gak punya duit buat bayar? Lakuin aja ma pacar, toh kalo "berhasil", dia yang jadinya ‘bengkak’, kita sebagai cowok tenang aja, ga berbekas,hahaha….toast!! hukumannya dipikirin ntar aja. Masih lama kalo itungan hari kita. Yang penting sama-sama nikmatin dulu. Kasiankan badan bagus gitu dianggurin. Sebelum bertumpuk lemak ntar. Kalau udah berlemak mah, kasi ma yang lain aja deh, bawa pulang sana, bungkus!..rela!
oleh ; -chio-

Jangan Jadarin Cewe'

sekali lgi bgi pra pembaca,,, ea,,klo udah ga' peduli masa depan mreka... heheheee
  • Jangan Sadarin,, Jangan SadarinJangan Sadarin
Jangan Sadarin Cewek. Judul tulisan ini
terdengar menyindir para cewek, bisa jadi judul ini juga wujud dari kejengkelan di penulis kepada cewek yang semakin hari semakin tidak menghargai dirinya sendiri. Pemilihan sebutan cewek pun dirasa lebih layak dibandingkan dengan wanita atau perempuan, bahkan di beberapa bagian si penulis dengan kasarnya menyebut wanita dengan betina.

Kasar? Ya, bisa jadi si penulis memang mengambil jalan sarkasme untuk mengingatkan kaum cewek, dimana ketika diberitahu dengan gaya halus ternyata tidak jua mempan. Buku ini berbentuk mini, semacam buku saku yang bisa dijadikan teman seperjalanan. Lumayan, jadi “cemilan” yang bisa dihabiskan dalam waktu kurang dari sejam.

Sebenarnya dari buku ini kita tidak akan mendapatkan solusi permasalahan yang ada, karena isinya hanya sindiran-sindiran nylekit, tetapi lewat kepingan-kepingan esai, para pembaca [atau tanpa sadar juga sebagai pelaku] diajak untuk merenung dan menyimpulkan sendiri apa yang harus dilakukan. Hanya saja, dalam buku ini saya tidak menemukan sesuatu yang baru, hanya mengulang sesuatu yang memang sudah ramai beredar di zaman sekarang.

Gaya kepenulisan buku yang tidak mencantumkan halaman ini, dibuat dengan model “bisik-bisik cowok”, dimana mereka [para cowok setan] seperti menertawakan kebodohan dan kemudahan para cewek ini untuk dimanfaatkan. Yang pasti buku ini menyiratkan bahwa dibutuhkan cewek-cewek tegas untuk “menghancurkan” para cowok setan

"Emak-Emak Fesbuker Mencari Cinta"

facebook...  facebook... facebook....!!!


Sejak tahun 2008, Indonesia telah diguncang dengan kemunculan Facebook. Sempat muncul pesaing bernama Twitter, tetapi tampaknya masih tidak mampu merobohkan kegagahan Facebook. Tidak dipungkiri bahwa kejayaan ini tidak lepas dari usaha Mark Zuckerberg dalam membangun dunia Facebook. Uniknya di salah satu blog saya membaca bahwa facebook awalnya adalah situs untuk kontak jodoh. Well, kalau melihat berbagai fitur yang tersedia saat ini, tidak dipungkiri memang sangat mendukung untuk menjadikan Facebook sebagai "biro jodoh".

Bisa dilihat sekarang kan, bagaimana fesbuk ternyata sangat berjodoh dengan warga Indonesia. Jodoh memang tidak akan ke mana :P


Berjodohnya fesbuk ini ternyata ditanggapi dengan baik oleh para emak yang rupanya juga 'berjodoh' dengan situs jejaring yang satu ini.

"Emak-Emak Fesbuker Mencari Cinta"

Membaca judul di atas saya pribadi tertarik dengan buku bersampul dasar pink ini. Mungkin tidak hanya perempuan yang berstatus emak, tapi para gadis pun akan bertanya-tanya setelah membaca judulnya, "Gimana ya para emak 'pecandu' fesbuk bergulat dengan yang namanya facebook?"

Maka sukses lah, judul, penampilan sekaligus sinopsis buku ini menarik minat pembeli yang gandrung dengan facebook.

Seperti yang diperkirakan di awal, buku ini memang berisi kumpulan cerita dari para emak-emak saat "berkumpul" dengan fesbuk. Namun, saya pribadi merasa sebagian tulisan menceritakan hal yang sama. Kurang lebih poin cerita berisi pengalaman pertama ketemu fesbuk yang tidak terlalu dikenal, kemudian tentang positif-negatifnya fesbuk tergantung dari si pemakai, fesbuk melancarkan bisnis onlen, fesbuk bisa mempertemukan si Emak dengan teman-teman jadulnya.

Jujur, saya merasa bahwa tidak menemukan bagian yang menggemaskan pada cerita-cerita para emak ini. Setiap menemukan cerita yang 'senada', saya hanya bergumam, "Oh...sama kayak yang tadi." Memang beda cara penyampaiannya teatapi saya melihatnya penulis tidak memiliki fokus cerita, tidak ada sesuatu yang spesial dan (maaf) terasa monoton. Bahkan untuk contoh-contoh kasus yang disuguhkan pun hampir sama antara cerita satu dengan cerita yang lain.

Namun, terlepas dari semua kekurangan tersebut, saya menemukan cerita-cerita yang menurutku cantik dan ada poin yang ditonjolkan di sana. Di antaranya "Bukan Cinta Pertama" dimana saya merasa cerita ini layak untuk dijadikan ikon untuk buku ini. Si emak di sini menitik-beratkan pada cinta yang ditemukan lewat Facebook, sangat cocok dengan judul pada buku ini.

Selain itu masih ada beberapa cerita yang saya nikmati, seperti 'Dalam Sekelipan Mata', The 'Mantans', Konsultan Kuliner di FB? Hah... ? dan masih ada beberapa cerita yang menurutku cukup menarik dan menyuguhkan sesuatu yang unik dan menonjol dalam cerita.

Dari sekian banyak cerita, ada sebuah tulisan ini yang membuatku meletakkannya dalam posisi "my favorit story".

Keputusan Terbaik

Apa yang membuatnya spesial? Jika dibandingkan cerita yang lain, 'porsi' fesbuk dalam tulisan ini sangat sedikit. Bisa dibilang hanya menjadi secuil kecil dari rentetan cerita yang diuraikan. Namun, terlepas dari 'porsi' yang sedikit, ternyata fesbuk dalam cerita ini menjadi sesuatu yang terlihat sangat mengena. Facebook menjadi penyambung cinta antara ibu dan anak. Sekaligus membuat 'sosok' fesbuk yang tadinya hanya 'begitu-begitu saja' berubah menjadi sangat spesial.

Di akhir review ini saya hanya ingin mengucapkan mohon maaf untuk segala kritikannya dan jempol-salut untuk para emak yang telah berhasil menuangkan isi kepalanya hingga menjadi sebuah buku.

Judul : Emak-Emak Fesbuker Mencari Cinta

Rusaknya Moral, Awal Hancurnya Suatu Kaum

Independensi Indonesia sedang disinggung oleh negeri tetangga. Kasus Ambalat dengan Malaysia sedang marak diperbincangkan. Kita pernah kehilangan Timor Timur, memisahkan diri dari NKRI menjadi Timor Leste, kita kehilangan Sipadan dan Ligitan karena dicaplok negeri tetangga, kasus Aceh pun belum selesai.
Saya tak punya banyak opini soal fakta yang terjadi, mungkin hanya rasa kebangsaan yang berteriak “Pertahankan Ambalat!”. Saya bangga karena kita bangga menjadi warga negeri ini. Saya melihat komunitas blogger menyuarakan rasa nasionalismenya masing-masing, bahkan perang digital sudah dimulai, Fakta dan berita banyak beredar, tak ingin saya tulis ulang di sini.
Saya khawatir kondisi yang menimpa kita saat ini adalah awalnya kehancuran negeri ini. Fakta sejarah telah mengungkap penyebab kehancuran suatu kaum adalah karena hancurnya moral penguasa dan warganya. Romawi hancur karena kebejatan moral, dinasti Umayyah dan Abbasiyyah lenyap begitu saja di kawasan Laut Tengah, kota-kota muslim Andalusia jatuh karena pemimpinnya terlena oleh duniawi, Majapahit runtuh karena rakusnya generasi penerus, dan banyak lagi negeri lainnya yang intinya mengalami kehancuran karena kebejatan moralnya.
Mungkinkah negeri ini akan hancur? Mungkin, sebab sudah menjadi rahasia umum kebejatan moral yaitu korupsi di negeri ini mengakar pada pemimpin dan penguasanya, sehingga warganya pun tanpa sadar dan tanpa merasa bersalah ikut dalam budaya korupsi ini. Kita tidak tahu seperti apa kehancuran besarnya akan terjadi, tapi kita bisa melihat kondisi-kondisi kecil yang sedang terjadi.
Konflik etnis seperti tak pernah selesai, metoda otonomi daerah (atau konsep federasi) yang bertujuan mengimplementasikan Bhinneka Tunggal Ika sepertinya dijadikan alat untuk memisah-misahkan diri sebagai arogansi suku atau daerah, saling ketergantungan bergeser menjadi sikap kesombongan terhadap kelebihan sumber daya masing-masing. Negeri yang dikenal dengan seribu lautan namun minim dalam sarana dan prasaran maritim, baik untuk pengolahan kekayaan alam maupun sistem transportasinya. Negeri dengan potensi kekayaan alam yang sangat tinggi tapi berutang banyak.
Apa kita tak pernah belajar pada fakta sejarah? Kita belajar tapi kita tak pernah mengimplementasikan dan mencegahnya. Kerakusan pribadi atau golongan mengeksploitasi kekayaan negeri untuk kepentingan sendiri. Kita tak akan pernah maju dan bertahan seperti Jepang dan Cina yang memiliki moral yang tinggi. Mereka punya militansi yang tinggi terhadap negerinya, tidak hanya pada saat keamanan dirongrong pihak lain, namun dalam kehidupan sehari-hari di masa damai.
Kita pernah punya konsep strategi Repelita Orde Baru –yang menurut saya yang bodoh– yang bagus, kita melihat hasilnya selama 25 tahun terakhir kemajuan terlihat nyata, namun sayang konsep yang bagus dikotori oleh moral korupsi yang tinggi. Kini penguasa pencetus Repelita tersebut hancur, namun sayang sejuta sayang konsep yang bagus tersebut tidak ditindaklanjuti, seolah-olah yang bagus menjadi jelek hanya karena keluar dari pikiran pemimpin atau penguasa yang telah dicap jelek.
Negeri ini diguncang dari dalam oleh pemimpin-pemimpinnya, dirongrong oleh negeri tetangga karena dianggap tidak becus memberdayakan wilayah potensial, tak lupa dipukul keras oleh alam akhir tahun lalu.
Wahai penguasa
Beri kami optimisme!
Segarkan nasionalisme kami!
Jangan kau hancurkan negeri kami!
Untuk sebuah cita-cita
بلدة طيبة ورب غفور
“Negeri yang baik dalam lindungan Tuhan Yang Mahapengampun” (QS Saba 34:15)